Kamis, 09 Desember 2010

Manajemen Produksi

1. Perkembangan Manajemen Produksi
Perkembangan manajemen produksi terjadi berkat dorongan beberapa faktor yang
menunjang yaitu :
a. Adanya pembagian kerja dan spesialisasi
b. Revolusi industri
c. Perkembangan alat dan teknologi (termasuk komputer)
d. Perkembangan ilmu dan metode kerja

2. Pengertian Manajemen Produksi
Pengertian manajemen produksi mencakup 3 unsur penting yaitu
a. Adanya orang yang lebih dari satu
b. Adanya tujuan yang ingin dicapai
c. Orang yang bertanggungjawab terhadap pencapaian tujuan tersebut

3. Pengertian Produksi
Kata “produksi” sering digunakan dalam istilah membuat sesuatu. Dalam istilah yang lebih luas dan lebih fundamental, produksi dapat diartikan sebagai berikut:
Produksi adalah pengubahan bahan-bahan dari sumver-sumber menjadi hasil yang diinginkan oleh konsumen. Hasil itu dapat berupa barang ataupun jasa.

4. Proses Produksi
 
Penggolongan proses produksi ada beberapa hal
1. Sifat proses produksi
a) Proses ekstraktif
Adalah suatu proses produksi yang mengambil bahan-bahan langsung dari alam. Contoh: proses penambangan batu bara.
b) Proses analitik
Adalah sutu proses pemisahan dari suatu bahan menjadi beberapa barang yang hampir menyerupai bentuk atau jenis aslinya. Contoh: penyulingan minyak
c) Proses fabrikasi
 
Disebut juga proses pengolahan adlah suatu proses yang mengubah suatu bahan menjadi beberpa bentuk. Contoh: sepatu
d) Proses sintetik
Proses sintetik menunjukan metode pengkombinasian beberapa bahan ke dalam suatu bentuk produk. Dalam pengolahan baja gelas/kaca, produk akhirnya sangat berbeda dengan jenis aslinya karena ada perubahan fisik atau kimia.
2. Jangka waktu produksi
a) Proses terus-menerus (continuous process)
Istilah proses terus-menerus digunakan untuk menunjukan suatu keadaan manufaktur dimana periode waktu yang lama diperlukan untuk mempersiapkan mesin dan peralatan yang akan dipakai. Dalam hal ini banyak atau semua mesein akan melaksanakan operasi yang sama dalam waktu tidak terbatas. Contoh: produksi mobil di mana perubahan model hanya terjadi dalam satu tahun.
Ini juga terdapat industri-industri yang hanya mempunyai satu saat operasi (satu shift) yaitu pada pagi hingga sorehari, sedangkan malamnya tidak beroperasi.
b) Proses terputus-putus (intermittent process)
Istilah proses terputus-putus ini terdapat dalam keadaan manufaktur di mana mesin-mesin itui beroperasi dengan mengalami beberapa kali berhenti dan dirancang lagi untuk membuat membuat produk lain yang berbeda. Jadi, alat yang sama dapat digunakan untuk membuat beberapa macam produk sesuai dengan kinginan atau pesanan konsumen. Contoh: alat-alat untuk pengecoran logam.
3. Sifat produk
a) Produksi standard
Contoh: produk televisi. Almari es, sikat gigi dan sebagainya.
b) Produk pesanan
Contoh: membuat pakaian dengan ukuran yang tertentu, mebel untuk keperluan khusus, dan sebagainya.

5. Pengambilan keputusan dalam manajemen produksi
Tanggung jawab seorang manajer produksi adalah membuat keputusan-keputusan penting untuk mengubah sumber menjadi hasil yang dapat dijual. Keputusan tersebut adalah:
a) Kepusan yang berhubungan dengan disain dari sistem produksi manufaktur.
b) Keputusan yang berhubungan dengan operasi dan pengendalian sistem tersebut baik dalam jangka panjang maupun dalam jangka pendek.


6. Ruang lingkup manajemen produksi
1. Perencanaan system produksi
2. Perencanaan operasi dan system pengendalian produksi

7. Fungsi dan sistem produksi dan operasi
Fungsi Produksi Dan Operasi
 Proses produksi dan operasi.
Ü
 Jasa-jasa penunjang pelayanan produksi.
Ü
 Perencanaan.
Ü
 Pengendalian dan pengawasan
Ü

8. Lokasi dan lay out pabrik
• Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan daalm pemilihan tempat untuk pabrik baru, misalnya:
 Dekat dengan pasar, misalnya pabrik roti basah
Ø
 Dekat dengan bahan baku, misalnya pabrik semen
Ø
 Ongkos transport, misalnya pabrik mobil
Ø
 Penyediaan tenaga kerja, misalnya pabrik rokok
Ø
 Penyediaan sumber tenaga/energi, misalnya pabrik peleburan aluminium
Ø
 Lingkungan sekitar, misalnya peternakan babi
Ø
 Iklim, misalnya perkebunan the
Ø
Penting dan tidaknya faktor-faktor tersebut tidak sama atau berbeda diantara masing-masing perusahaan. Lokasi yang paling ideal bagi perusahaan adalah lokasi di mana biaya operasinya paling rendah atau serendah mungkin.
• Lay out fasilitas produksi
Agar perusahaan dapat mencapai produktivitas yang tinggi dengan mengeluarkan biaya yang rendah, manajemen harus mengambil kewputusan tentang layout pabrik yang baik. Secara definitif dapat dikatakan bahwa:
 

Layout fasilitas produksi adalah pengaturan dan penempatan alat-alat, tenaga kerja, dan kegiatan-kegiatan di dalam produksi.
 

Tujuan pokok dari layout pabrik adalah:
 Untuk meminimumkan biaya pengangkutan dan penanganan.
ü
 Untuk mempercepat dan melancarkan arus bahan-bahan.
ü
 Untuk mendapatkan penggunaan ruang yang efisien baik bagi karyawan maupun untuk penyimpanan.
ü
 Untuk melekukan pekerjaan yang efisien.
ü
 Untuk memudahkan pengawasan pekerjaan bagi mandor.
ü

Layout untuk perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barang standard adalah berbeda dengan layout untuk perusahaan yang membuat barang berdasarkan pesanan. Dalam hal ini lay out dibedakan menjadi 2 macam, yaitu (1) process lay out, (2) product lay out.

Sumber:

Pengantar bisnis modern (pengantar ekonomi perusahaan modern), Edisi ketiga
 
Oleh: - DR. Basu Swastha DH., SE.,MBA
-Ibnu Sukotjo w, se.
Penerbit LYBERTY, YOGYAKARTA

http://ocw.gunadarma.ac.id/course/economics/management-s1/pengantar-bisnis/manajemen-produksi
http://id.shvoong.com/business-management/1966958-manajemen-operasional/
http://id.shvoong.com/social-sciences/1995194-manajemen-produksi/

Tidak ada komentar: