Minggu, 20 Februari 2011

Sistem Ekonomi Menurut Para Pakar

A. Pengertian Sistem Ekonomi       

Pengertian sistem ekonomi menurut Dumairy (1966), adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan. selanjutnya dikatakannya pula bahwa suatu sistem ekonomi tidaklah harus berdiri sendiri, tetapi berkaitan dengan falsafah, padangan dan pola hidupmasyarakat tempatnya berpijak. Oleh sebab itu, Dumary berpendapat bahwa sebagian bagian dari suprasistem kehidupan, sistem ekonomi di suatu negara berkaitan erat dengan sistem-sistem sosial lain yang berlangsung di dalam masyarakat dan sistem serta ideologi politik di negara tersebut.

Sistem ekonomi:
·   Subyek/obyek: manusia (subyke) dan barang ekonomi (obyek)
·   Perangkat kelembagaan: lembaga ekonomi formal dan non formal dan cara serta mekanisme hubungan
·   Tatanan: hukum dan peraturan perekonomian

Sebuah sistem ekonomi terdiri atas unsur-unsur manusia sebagai objek, serta seperangkat kelembagaan yang mengatur dan menjalinya dalam kegiatan berekonomi. Perangkat kelembagaan dimaksud meliputi lembaga-lembaga ekonomi, cara kerja, mekanisme hubungan, hukum dan peraturan-peraturan perekonomian, serta kaidah dan norma-norma lain, yang dipilih atau diterima atau diterapkan oleh masyarakat di tempat tatanan kehidupan yang bersangkutan langsung.

Sheridan (1998), economic system refers to the way people perform economic activities in their search for personal happiness. Sheridan (1998) dalam publikasinya mengenai sistem-sistem ekonomi yang ada di asia mengatakan bahwa Economic system refers to the way people perform economic activities in their search for personal happiness. Sistem ekonomi adalah cara manusia melakukan kegiatan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan atau memberikan kepuasan pribadinya.

Sanusi (2000) sistem ekonomi merupakan suatu organisasi yang terdiri dari sejumlah lembaga/pranata (ekonomi, sosial dan ide) yang saling mempengaruhi yang ditujukan ke arah pemecahan masalah pokok setiap perekonomian... produksi, distribusi, konsumsi.
menurut Sanusi perbedaan antar sistem ekonomi dilihat dari ciri:
a)   Kebebasan konsumen dalam memilih barang dan jasa yang dibutuhkan
b)   Kebebasan masyarakat memilih lapangan kerja
c)   Pengaturan pemilihan/pemakaian alat produksi
d)  Pemilihan usaha yang dimanifestasikan dalam tanggungjawab manajer
e)   Pengaturan atas keuntungan usaha yang diperoleh
f)    Pengaturan motivasi usaha
g)   Pembentukan harga barang konsumsi dan produksi
h)   Penentuan pertumbuhan ekonomi
i)     Pengendalian stabilitas ekonomi
j)     Pengambilan keputusan
k)   Pelaksanaan pemerataan kesejahteraan

Menurut Gregory Grossman(1984), yang dimaksud dengan sistem ekonomi adalah:
sekumpulan komponen-komponen atau unsur-unsur terdiri atas unit-unit dan agen-agen ekonomi serta lembaga-lembaga(institusi-institusi)ekonomi yang bukan saja saling berhubungan dan berinteraksi, melainkan juga sampai tingkat tertentu saling menompang dan mempengaruhi.
"...system is the notion that the vorious parts and components(economics units and agents, institutions)not only interconnect and interact but do so with a certain degree of mutual consistency and coherence..."(gregory grossman,1984,halaman 15)

Menurut Lemhannas (1989), ada 8 kekuatan yang mempengaruhi sistem ekonomi yang di terapkan/dipilih oleh suatu negara, yaitu :
·         Falsafah dan ideologi
·         Akumulasi ilmu pengetahuan yang dimiliki masyarakatnya
·         Nilai-nilai moral dan adat kebiasaan masyarakatnya
·         Karakteristik demografinya
·         Nilai estetika, norma-norma serta kebudayaan masyarakatnya
·         Sistem hukum nasionalnya
·         Sistem politiknya
·         Subsistem-subsistem sosialnya, termasuk pengalaman sejarah pada masa lalu serta uji coba yang dilakukan masyarakatnya dalam mewujudkan tujuan ekonominya.

B. Macam-Macam Sistem Ekonomi

Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi yang diterapkan oleh masyarakat zaman dahulu. Dalam sistem ekonomi ini, nilai-nilai sosial, kebudayaan, dan kebiasaan masyarakat setempat sangat berpengaruh kuat. Dalam sistem ekonomi tradisional, tugas pemerintah hanya terbatas memberikan perlindungan dalam bentuk pertahanan, dan menjaga ketertiban umum. Dengan kata lain kegiatan ekonomi yaitu masalah apa dan berapa, bagaimana dan untuk siapa barang diproduksi semuanya diatur oleh masyarakat.

Ciri dari sistem ekonomi tradisional adalah :
·         Teknik produksi dipelajari secara turun temurun  dan bersifat sederhana
·         Hanya sedikit menggunakan modal
·         Pertukaran dilakukan dengan sistem barter (barang dengan barang)
·         Belum mengenal pembagian kerja
·         Masih terikat tradisi
·         Kehidupan gotong-royong dan kekeluargaan sangat dominan
·         Tanah sebagai tumpuan kegiatan produksi dan sumber kemakmuran
·         Aturan yang dipakai adalah aturan tradisi, adat istiadat, dan kebiasaan

Sistem ekonomi tradisional memiliki kelebihan sebagai berikut :
·         Tidak terdapat persaingan yang tidak sehat, hubungan antar individu sangat erat
·         Masyarakat merasa sangat aman, karena tidak ada beban berat yang harus dipikul
·         Tidak individualistis

Kelemahan dari sistem ekonomi tradisional adalah :
·         Teknologi yang digunakan masih sangat sederhana, sehingga produktivitas rendah
·         Mutu barang hasil produksi masih rendah

Sistem Ekonomi Pasar (Liberal/Bebas)
Sistem ekonomi pasar sering juga disebut sistem ekonomi liberal. Sistem ekonomi pasar merupakan sistem ekonomi yang menghendaki pengolahan dan pemanfaatan sumber daya di dalam perekonomian yang dilakukan oleh individu dan terbebas dari campur tangan pemerintah. Salah satu ciri sistem ekonomi pasar adalah berlakunya persaingan secara bebas. Akibatnya yang kuat bertambah kuat, sedang yang lemah semakin terdesak tidak berdaya. Untuk mengatasi keadaan itu pemerintah ikut campur tangan melalui peraturan perundang-undangan yang dianggap perlu, sehingga terbentuk sistem ekonomi pasar yang terkendali, bukan ekonomi bebas lagi.

Ciri dari sistem ekonomi pasar adalah :
·         Setiap orang bebas memiliki barang, termasuk barang modal
·         Setiap orang bebas menggunakan  barang dan jasa yang dimilikinya
·         Aktivitas ekonomi ditujukan untuk memperoleh laba
·         Semua aktivitas ekonomi dilaksanakan oleh masyarakat (Swasta)
·         Pemerintah tidak melakukan intervensi dalam pasar
·         Persaingan dilakukan secara bebas
·         Peranan modal sangat vital
·         Hak milik atas alat-alat produksi dan distribusi merupakan hak milik perseorangan yang dilindungi sepenuhnya oleh negara.

Kebaikan dari sistem ekonomi antara lain:
·         Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi
·         Setiap individu bebas memiliki sumber-sumber produksi
·         Munculnya persaingan untuk maju
·         Barang yang dihasilkan bermutu tinggi, karena barang yang tidak bermutu tidak akan laku dipasar
·         Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas motif mencari laba

Kelemahan dari sistem ekonomi antara lain:
·         Sulitnya melakukan pemerataan pendapatan
·         Cenderung terjadi eksploitasi kaum buruh oleh para pemilik modal
·         Munculnya monopoli yang dapat merugikan masyarakat
·         Sering terjadi gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasisumber daya oleh individu

Sistem Ekonomi Komando (Terpusat)
Sistem ekonomi komando sering juga disebut sebagai sistem ekonomi sosialis atau terpusat. Sistem ekonomi komando merupakan sistem ekonomi yang menghendaki pengaturan perekonomian dilakukan oleh pemerintah secara terpusat. Pemerintah bertindak sangat aktif, segala kebutuhan hidup termasuk keamanan dan pertahanan direncanakan oleh pemerintah secara terpusat. Pelaksanaan dilakukan oleh daerah-daerah di bawah satu komando dari pusat. Masalah apa dan berapa, bagaimana dan untuk siapa barang diproduksi, semuanya diatur oleh pemerintah secara terpusat. Kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi dibatasi sehingga inisiatif perorangan tidak dapat berkembang. Pada umumnya sistem ekonomi terpusat ini diterapkan pada negara-negara yang menganut paham komunis.

Ciri dari sistem ekonomi terpusat adalah :
·         Semua alat dan sumber-sumber daya dikuasai pemerintah
·         Hak milik perorangan tidak diakui
·         Tidak ada individu atau kelompok yang dapat berusaha dengan bebas dalam kegiatan perekonomian
·         Kebijakan perekonomian diatur sepenuhnya oleh pemerintah

Kebaikan dari sistem ekonomi terpusat adalah:
·         Pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran dan masalah ekonomi lainnya
·         Pasar barang dalam negeri berjalan lancar
·         Pemerintah dapat turut campur dalam hal pembentukan harga
·         Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan
·         Jarang terjadi krisis ekonomi

Kelemahan dari sistem ekonomi terpusat adalah :
·         Mematikan inisiatif individu untuk maju
·         Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat
·         Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memilih sumber daya

Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran ini mengambil kelebihan dari sistem ekonomi komando dan sistem ekonomi pasar. Dalam sistem ekonomi campuran, persoalan organisasi ekonomi sebagian dipecahkan melalui mekanisme pasar dan sebagian lagi dipecahkan melalui perencanaan pemerintah pusat. Dalam sistem ini sektor swasta dan pemerintah sama-sama diakui. Sistem ekonomi campuran ini dasarnya merupakan perpaduan antara sistem ekonomi terpusat dengan sistem ekonomi pasar.
Ciri dari sistem ekonomi campuran adalah :
·         Merupakan gabungan dari sistem ekonomi pasar dan terpusat
·         Barang modal dan sumber daya yang vital dikuasai oleh pemerintah
·         Pemerintah dapat melakukan intervensi dengan membuat peraturan, menetapkan kebijakan fiskal, moneter, membantu dan mengawasi kegiatan swasta.
·         Campur tangan pemerintah dalam perekonomian hanya menyangkut faktor-faktor yang menguasai hajat hidup orang banyak.
·         Kebebasan bagi individu untuk berusaha tetap ada sehingga setiap individu memiliki hak untuk mengembangkan kreativitasnya sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya
·         Hak milik individu atas faktor-faktor produksi diakui, tetapi ada pembetasan dari pemerintah;
·         Peran pemerintah dan sektor swasta berimbang

Sistem Ekonomi Pancasila
Sistem Ekonomi Pancasila adalah “aturan main” kehidupan ekonomi atau hubungan-hubungan ekonomi antar pelaku-pelaku ekonomi yang didasarkan pada etika atau moral Pancasila dengan tujuan akhir mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Etika Pancasila adalah landasan moral dan kemanusiaan yang dijiwai semangat nasionalisme (kebangsaan) dan kerakyatan, yang kesemuanya bermuara pada keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
Sistem Ekonomi Pancasila berisi aturan main kehidupan ekonomi yang mengacu pada ideologi bangsa Indonesia, yaitu Pancasila. Dalam Sistem Ekonomi Pancasila, pemerintah dan masyarakat memihak pada (kepentingan) ekonomi rakyat sehingga terwujud kemerataan sosial dalam kemakmuran dan kesejahteraan. Inilah sistem ekonomi kerakyatanyang demokratis yang melibatkan semua orang dalam proses produksi dan hasilnya juga dinikmati oleh semua warga masyarakat.
Sistem Ekonomi Pancasila memiliki empat ciri yang menonjol, yaitu :
1. Yang menguasai hajat hidup orang banyak adalah negara / pemerintah. Contoh hajad hidup orang banyak yakni seperti air, bahan bakar minyak / BBM, pertambangan / hasil bumi, dan lain sebagainya.
2. Peran negara adalah penting namun tidak dominan, dan begitu juga dengan peranan pihak swasta yang posisinya penting namun tidak mendominasi. Sehingga tidak terjadi kondisi sistem ekonomi liberal maupun sistem ekonomi komando. Kedua pihak yakni pemerintah dan swasta hidup beriringan, berdampingan secara damai dan saling mendukung.
3. Masyarakat adalah bagian yang penting di mana kegiatan produksi dilakukan oleh semua untuk semua serta dipimpin dan diawasi oleh anggota masyarakat.
4. Modal atau pun buruh tidak mendominasi perekonomian karena didasari atas asas kekeluargaan antar sesama manusia.


Dumairy. 1996. Perekonomian Indonesia. Jakarta: Erlangga
Gregory Grossman. 2001. Sistem-Sistem Ekonomi . Jakarta : PT. Bumi Aksara

Minggu, 13 Februari 2011

Sistem Ekonomi Indonesia

Sistem adalah suatu organisasi besar yang menjalin berbagai subyek dan obyek serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu.

Secara normatif landasan idialis sistem ekonomi Indonesia adalah didasarkan pada falsafah negara Pancasila dan UUD 1945 (amandemen).
Dengan demikian maka sistem ekonomi Indonesia adalah sistem ekonomi yang berorientasi kepada Ketuhanan Yang Maha Esa (berlakunya etik dan moral agama, bukan materialisme); Kemanusiaan yang adil dan beradab (tidak mengenal pemerasan atau eksploitasi); Persatuan Indonesia (berlakunya kebersamaan, asas kekeluargaan, sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi dalam ekonomi); Kerakyatan (mengutamakan kehidupan ekonomi rakyuat dan hajat hidup orang banyak); serta Keadilan Sosial (persamaan/emansipasi, kemakmuran masyarakat yang utama bukan kemakmuran orang-seorang).
Dari butir-butir di atas, keadilan menjadi sangat utama di dalam sistem ekonomi Indonesia. Keadilan merupakan titik-tolak, proses dan tujuan sekaligus.
Sebenarnya Negara Indonesia merupakan Negara yang sistem ekonominya tidak jelas, banyak orang mengatakan bahwa bangsa Indonesia selama ini menganut sistem demokrasi terpimpin atau sistem demokrasi pancasila, system ekonomi Indonesia juga tidak menganut paham kolektivis (sosialis) maupun liberalis (kapitalis) tetapi tidak sedikit juga orang yang mengatakan sistem ekonomi bangsa Indonesia adalah sistem ekonomi kapitalisme bahkan saat indonesia ada dalam orde baru yang di pimpin oleh rezim soeharto itu sedikit memperlihatkan bangsa indonesia yang sempat menganut sistem ekonomi komunisme yang sebenarnya sistem ekonomi ini sangat ditentang oleh rakyat pada masa itu, tetapi ada juga yang bilang bahwa Indonesia becirikan sedikit liberalis maupun kolektivis, sehingga sering disebut system ekonomi campuran.

Dengan kondisi perekonomian yang semeraut, sistem ekonomi Indonesia juga mengalami banyak pergeseran dalam segala hal. Ketergantungan terhadap pihak asing, dominasi kekuatan capital terhadap arah kebijakan pemerintah, dan peranan Negara yang diperkecil di bidang ekonomi menjadikan Indonesia pada zaman orde baru dan reformasi sekarang ini mengalami instabilitas.  Kondisi demikian dapat dilihat dari UUD 1945 yang ke-4 pada pasal 33 yang mana menjadi katup pengaman sekarang berubah drastis untuk melayani kebutuhan modal. Hal ini ditujukan untuk mengetahui perkembangan sistem ekonomi Indonesia, factor-faktor penyebab perubahan sistem ekonomi, dan mengetahui pengaruh kebijakan politik terhadap arah pembangunan ekonomi.
Untuk menjelaskan penerapan sistem ekonomi di Indonesia dari masa ke masa, maka diperlukan analisa untuk mengetahui mengapa suatu sistem ekonomi dijadikan rujukan. Untuk itu, world system theory digunakan untuk menganalisis perubahan-perubahan yang terjadi mengingat variable ketergantungan sangat dominan dalam perumusan kebijakan. Menurut teori ini, dunia terdiri dari 3 kelompok besar Negara: core, semiperiphery, dan periphery yang dikemudikan oleh kapitalisme global. Negara periphery sangat tergantung terhadap Negara-nergara yang posisinya lebih tinggi karena adanya hermoni kapitalime didalamnya dan mendapatkan persetujuan dari yang bawah diluar kesadaran mereka. Kondisi seperti ini menyebabkan segala kebijakan yang akan diambil harus disesuaikan dulu dengan kebijakan Negara diatasnya.
Dalam kasus Indonesia, kapitalisme global telah menjadikan sistem ekonomi Indonesia mengarah pada spectrum kapitalistik karena besarnya pengaruh modal terhadapnya. Kondisi seperti ini terlihat pada ketiadaan kemandirian dengan tergantung pada utang luar negeri yang menyebabkan Indonesia harus tunduk pada pemilik modal. Oleh sebab itu Indonesia harus terus bebenah khususnya dalam system perekonomiannya. Dan dapat disimpulkan bahwa system ekonomi yang diterapkan di Indonesia sangat bergantung atau dipengaruhi oleh system politik yang tengah berkembang.

14.28